IDENTIFIKASI KAWASAN ABRASI DAN AKRESI SEPANJANG GARIS PANTAI KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG
Keywords:
Abrasion, Accretion, Temporal Analysis, Shoreline Changes, Koto Tangah sub- district, DSAS (Digital Shoreline Analysis System)Abstract
The coastline is an important component in determining the boundaries of a country's territory and regional autonomy. Changes in coastlines can take the form of land reduction (abrasion) or land increase (accretion). The aim of this research is to identify changes in the coastline of Koto Tangah District, Padang City from 2003 to 2023 and identify areas of abrasion and accretion on the coast of Koto Tangah District from 2003 to 2023. This research uses the DSAS (Digital Shoreline Analysis) method. System) carried out on ArcGis 10.8 software. The results obtained in this research are that the coastline of Koto Tangah District has changed every year from 2003, 2008, 2013, 2018, and 2023 based on observations and sampling using Geodetic GPS at 332 points. The samples were in Koto Tangah sub-district, then the results of the analysis carried out by the researchers showed that there were significant changes in the coastline in the observation period from 2003-2023, which experienced more accretion, amounting to 232 points, compared to abrasion, amounting to 100 points.
References
Alexandrakis, G., Manasakis, C., dan Kampanis, N.A. (2015). Valuating the effects of beach erosion to tourism revenue. A management perspective. Ocean & Coastal Management, 111, 1- 11
Darmawan, M. 2008. Katalog Methodologi Penyusunan Peta Geo Hazard Dengan GIS. Banda Aceh: Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) NAD-Nias.
Dewi, D. K. (2017). Analisis Laju Perubahan Garis Pantai Pulau Karimun Besar Menggunakan Dsas (Digital Shoreline Analysis System). Jurnal Teknik.
Driptufany, D. M. (2020). Deteksi Perubahan Garis Pantai Kabupaten Padang Pariaman Dan Kota Pariaman Menggunakan Aplikasi Penginderaan Jauh. Jurnal Teknik Sipil Itp.
Fahreza Okta Setyawan, W. K. (2021). Analisis Perubahan Garis Pantai Menggunakan Digital Shoreline Analysis System Di Kecamatan Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan Raya, Aceh. Journal Of Fisheries And Marine Research.
Geost,Flysh.2016.Jenis-jenis Sumber Data Spasial SIG. http://www.geologinesia.com/2016/01/jenis-jenis-sumber-data-spasial sig.html. Diakses pada 08 November 2019.
Hanafi, M. 2005. Hubungan Faktor Perilaku Manusia, Faktor Alam Dengan Perubahan Garis Pantai Untuk Optimisasi Pengelolaan Wilayah Pesisir Di Kabupaten Indramayu Jawa Barat
Hartono, Rudi. 2016. Identifikasi Bentuk Erosi Tanah Melalui Interpretasi Citra Google Earth Di Wilayah Sumber Brantas Kota
Marfai, M.A. and King, L. 2008. Potential Vulnerability Implications of Coastal Inundation Due to Sea Level Rise for The Coastal Zone of Semarang City, Indonesia. Environmental Geology, Springer, 54: 1235–1245.
Munandar, Ika Kusumawati. 2017. Studi Analisis Faktor Penyebab Dan Penanganan Abrasi Pantai Di Wilayah Pesisir Aceh Barat.
Sasoeng, A. A. (2018). Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Potensi Sumber Daya Alam Di Kabupaten Talaund Berbasis Web. Jurnal Teknik Informatika.
Sudarsono, B. (2011). Inventarisasi Perubahan Wilayah Pantai Dengan Metode Penginderaan Jauh (Studi Kasus Kota Semarang). Jurnal Teknik.
Sutikno S. dan Ferry Fatnanta. 2014. Upaya Mitigasi Perubahan Garis Pantai Pulau-pulau terluar NKRI di WilayahProvinsi Riau dengan Pemodelan Matematis Berbasis Sistem Informasi Geografis dan PenginderaanJauh. Laporan Tahunan Penelitian Tim Pascasarjana - Tahun Ke-1 dari rencana 3 tahun. UniversitasRiau.
Thia Prahesti, N. B. (2021). Analisis Perubahan Kerapatan Tanaman Mangrove Terhadap Perubahan Garis Pantai Di Kabupaten Pati Tahun 2017-2020 Dengan Metode Pengindraan Jauh Dan Aplikasi Digital Shoreline Analysis System (Dsas) . Jurnal Geodesi Undip.
