PERAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KECAMATAN MALILI DALAM MENINGKATKAN TOLERANSI ANTARUMAT BERAGAMA DI KABUPATEN LUWU TIMUR
Keywords:
religious tolerance, Ministry of Religion, FKUB, multiculturalism, local values, Malili, East Luwu, interfaith harmonyAbstract
This study aims to analyze the strategic role of the Malili District Ministry of Religious Affairs Office in enhancing interfaith tolerance in East Luwu Regency. The background of this research is the social reality of the multicultural and multireligious Malili community, which demands wise, inclusive, and contextual management of interfaith relations. Using a descriptive qualitative approach, data was collected through interviews, observation, and documentation, which were then analyzed through data reduction, data presentation, and conclusion drawing techniques. The results show that the Malili Ministry of Religious Affairs Office plays a significant role through harmony development programs, facilitation of the Interfaith Harmony Forum (FKUB), tolerance cadre training, and interfaith cultural activities. However, challenges such as low religious literacy, group exclusivism, and the influence of digital disinformation remain major obstacles to realizing comprehensive tolerance at the grassroots level. Collaborative strategies and cultural approaches based on local values have proven to be effective in building a peaceful, inclusive, and sustainable social space. These findings emphasize the importance of synergy between the state and civil society in managing religious diversity positively and productively.
References
Alwi Shihab. (2019). Islam Inklusif: Menuju Dialog Teologis Antara Agama. Jakarta: Mizan.
Azra, A. (2017). Islam, Pluralisme, dan Toleransi di Indonesia. Jakarta: Prenadamedia Group.
Dwiyanto, A. (2008). Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Geertz, C. (2014). Agama Jawa: Abangan, Santri, Priyayi dalam Kebudayaan Jawa. Yogyakarta: Bentang.
Haris, M. (2019). Multikulturalisme dan Rekonsiliasi Sosial di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Haryatmoko. (2016). Etika Politik dan Kekuasaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Ichwan, M. N. (2020). Agama dan Masyarakat: Pendekatan Kultural dalam Studi Keagamaan. Bandung: Pustaka Setia.
Kementerian Agama Republik Indonesia. (2006). Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No. 9 dan 8 Tahun 2006 tentang Pedoman Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama. Jakarta: Kemenag RI.
Kementerian Agama Republik Indonesia. (2020). Panduan Moderasi Beragama. Jakarta: Balitbang dan Diklat Kemenag RI.
Kominfo. (2022). Laporan Tahunan Penanganan Konten Negatif di Ruang Digital. Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.
Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Mahfud, M. D. (2020). Demokrasi, Agama, dan Toleransi: Refleksi Kebangsaan di Tengah Kemajemukan. Jakarta: Kompas.
Mujiburrahman. (2018). Peran Agama dalam Konflik Sosial: Perspektif Sosiologi Agama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Noorhaidi, H. (2020). Islamisme dan Politik Identitas di Indonesia. Jakarta: LP3ES.
Santosa, H. (2021). Pendidikan Perdamaian untuk Generasi Muda. Surakarta: UNS Press.
Simatupang, B. (2018). Budaya, Identitas dan Toleransi: Perspektif Sosiologi Budaya. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suharko. (2020). Gerakan Sosial dan Transformasi Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Syamsuddin, M. (2021). Toleransi Beragama di Era Digital: Antara Harapan dan Tantangan. Bandung: Refika Aditama.
Wahid, A. (2019). Mengelola Keragaman: Peran Strategis FKUB dalam Menjaga Kerukunan Umat Beragama. Jakarta: LP3ES.